Blogger Widgets Symphony From Heaven: 2013

Selasa, 31 Desember 2013

Takut, Besok Akan Menangis...


Sedih dengan instrumen 'penilaian' yang datang menghampiri...
Ketika kesatuan hati mulai dipecahkan oleh prasangka dangkal...
Dan jeritan meminta tolong tenggelam dalam kesunyian malam...
Takut besok ku 'kan menangis...

Serangkaian pertanyaan telah membeku...
Yang terlihat jelas hanyalah "ini saatnya melangkah dalam iman dan harapan"...
Ingin tetap merengkuh pesona-mu selamanya, namun saatnya telah berakhir...
Takut besok ku 'kan menangis...

Kebingungan akan mewarnai batu peringatan pergumulan kehidupan...
Memaksa untuk merangkak lewati jalan retak dan rapuh...
Ingin rasanya membuat kita semua bisa kembali duduk mendengar dengan pengertian...
Takut besok ku 'kan menangis...

Benih waktu telah ditaburkan... 
Dan telah selesai disiram oleh perbuatan-perbuatanmu...
Membawa panen melimpah dalam rasa hati ini...
Takut besok ku 'kan menangis...

Pengetahuan akan menjadi teman yang mematikan...
Kalau tak pernah menyimpulkan satu set aturan untuk mengendarainya...
Seluruh nasib umat manusia dapat kulihat melalui bingkai ini...
Ingin pergi dan mengusahakan sesuatu...

Ku yakin kita terpisahkan karena mimpi... 
Mimpi yang akan dipakai-Nya untuk membuat-ku semakin mengenal-Nya...
Kita akan bertemu dalam senyuman, di depan yang Maha Tahu segala hal...
Dan saat itu, aku pun tahu, masing-masing kita telah menyelesaikan hidup dengan baik...
Dan aku tak akan pernah takut untuk menangis lagi...
(Diposkan kembali dari mayabasoeki.blogspot.com)


Tuhan Yesus Memberkati

Senin, 30 Desember 2013

Hadiah Kemurahan Hati


 “Lemparkanlah rotimu ke air, 
maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.”
 (Pengkhotbah 11:1)
Pria itu menengadah dan melihat seorang wanita kaya dengan mantel bulu berdiri di depannya. Karena mengira bahwa wanita itu akan mengolok-oloknya, pria itu berkata, “Tinggalkan aku sendirian.” Tetapi wanita itu tetap berdiri dan tersenyum. “Kamu lapar?” tanyanya. “Tidak!” jawab pria tersebut. Tiba-tiba tangan lembut si wanita mengangkatnya berdiri. “Apa yang kau lakukan, Nyonya? Tinggalkan aku sendiri!”
Pria itu bernama Jack, ia sudah lama menjadi gelandangan. Singkat cerita, dengan bantuan seorang polisi, si wanita itu membawa Jack ke sebuah Cafetaria tidak jauh dari situ. Melihat Jack, manajer Cafetaria marah, “Bawa dia pergi! Itu akan merugikan usaha dagang kami.” “Sudah kubilang, sekarang biarkan aku pergi,” kata Jack. Si wanita berpaling kepada manajer dan dengan tersenyum bertanya, “Anda kenal “Eddy and Associates”, perusahaan perbankan di sudut jalan itu?” “Tentu aku kenal. Mereka mengadakan pertemuan rutin setiap minggu di sini, di salah satu ruang VIP.” “Anda mendapatkan keuntungan melalui semua itu bukan?” tanya wanita itu. “Apa urusannya denganmu?” “Aku adalah Penelope Eddy, President dan CEO dari perusahaan itu.” “O, maafkan aku,” kata manajer.
 “Jack, apakah kau masih ingat aku?” tanya si wanita. “Sepertinya wajahmu familiar,” jawab Jack.
“Waktu itu aku baru tamat kuliah dan sedang mencari pekerjaan. Karena kehabisan uang, aku diusir dari apartement, dan menjadi gelandangan selama beberapa hari. Lalu aku masuk ke Cafetaria ini dengan harapan bisa mendapatkan sesuatu untuk bisa dimakan.” Jack mulai tersenyum dan berkata, “Aku ingat sekarang.” "Waktu itu engkau sedang melayani salah seorang pelanggan. Lalu engkau membuatkan roti lapis yang sangat besar serta memberiku secangkir kopi. Aku melihatmu memasukkan uang dari kantongmu ke kasir dan mencetak bon pembelian untukku,” sambung si wanita." Jadi, sekarang kau sudah bekerja?” tanya Jack. “Sedikit-sedikit aku membangun usahaku sendiri dan aku berhasil karena Tuhan,” jawab si wanita sambil memberikan kartu nama kepada Jack dan menyuruhnya menemui direktur personalia. “Dia pasti bisa memberimu pekerjaan,” kata si wanita. Wajah tua Jack dibanjiri air mata sambil mengucapkan terima kasih. “Berterima kasihlah pada Tuhan, karena Dia yang sudah menuntunku untuk menemuimu,” kata si wanita.
 Setiap hari merupakan kesempatan untuk menabur kebaikan. Lakukanlah bukan untuk mendapatkan balasan, tetapi karena ketaatan pada Tuhan dan kesadaran untuk mengasihi sesama. Tuhan menempatkan kita di dunia ini dan memberkati apa yang kita kerjakan, sehingga kita bisa menjadi perpanjangan tanganNya untuk menolong sesama kita. Dan jangan kuatir, karena tanpa Anda meminta, Tuhan tahu bagaimana memberkati Anda.
 Kiranya kita diberi kepekaan untuk dapat menolong atau membuat sesama kita merasa nyaman. Kiranya kita memiliki kerinduan untuk menjadi berkat bagi orang-orang disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Ingatlah : “Ada sebuah hukum yang harus kita ketahui: Kebaikan selalu kembali kepada pemberinya.” Amin. 




. Ketika kesempatan berbuat baik datang menyapa hatimu,
 berhentilah sejenak dari perjalanan hidupmu dan luangkan waktu 
untuk seseorang yang membutuhkan SENTUHAN KASIHMU 

Jumat, 27 Desember 2013

Dua Bayi Dalam palungan

Pada tahun 1994, dua orang misionaris Amerika mendapat undangan dari Departemen Pendidikan Rusia untuk mengajar Moral dan Etika berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Mereka mengajar di penjara-penjara, kantor-kantor, departemen kepolisian, pemadam kebakaran dan di panti asuhan.

Panti Asuhan yang mereka kunjungi cukup besar dengan sekitar seratus anak laki-laki dan perempuan yatim piatu penghuninya. Mereka adalah anak-anak yang dibuang, ditinggalkan dan sekarang dirawat dalam program pemerintah.

Inilah kisah para misionaris tersebut:
"Waktu itu menjelang Natal 1994, saatnya anak-anak yatim piatu kita - untuk pertama kalinya - mendengarkan kisah Natal. Kami bercerita tentang Maria dan Yusuf, bagaimana setibanya di Bethlehem, mereka tidak mendapatkan penginapan hingga mereka akhirnya menginap di sebuah kandang hewan. Di kandang hewan itulah akhirnya Bayi Yesus lahir dan dibaringkan bunda-Nya dalam sebuah palungan.
Sepanjang kisah itu, anak-anak maupun pengurus panti asuhan begitu tegang; mereka terpukau dan takjub mendengarkan Kisah Natal. Beberapa anak bahkan duduk di tepi depan kursi seakan agar bisa lebih menangkap setiap kata. Selesai bercerita, setiap anak kami beri tiga potong kertas karton untuk membuat palungan. Mereka juga mendapat sehelai kertas persegi, sobekan dari kertas napkin kuning yang kami bawa. Anak-anak amat senang menerimanya karena di kota itu belum ada kertas berwarna.
Sesuai petunjuk, anak-anak mulai menggunting kertasnya dengan hati-hati lalu kemudian menyusun guntingan-guntingan kertas kuning sebagai jerami dipalungan. Potongan-potongan kecil kain flannel, yang digunting dari gaun malam seorang ibu Amerika yang telah meninggalkan Rusia, dipakai sebagai selimut bayi. Bayi kecil mirip boneka pun digunting dari lembaran felt yang kami bawa dari Amerika.
Semua anak sibuk menyusun palungannya masing-masing. Saya berjalan di antara mereka untuk melihat kalau-kalau ada yang membutuhkan bantuan. Semuanya tampak lancar dan baik-baik saja, hingga saya tiba di meja si kecil Misha. Misha adalah seorang anak laki-laki berusia sekitar enam tahun. Ia telah selesai mengerjakan proyeknya.

Ketika saya mengamati palungan bocah kecil ini, saya merasa terkejut bercampur heran. Ada dua bayi dalam palungan Misha. Cepat-cepat saya memanggil seorang penerjemah untuk menanyakan hal ini kepada Misha. Dengan melipat kedua tangannya di meja, dan sambil memandangi karyanya itu, Misha mulai mengulang Kisah Natal dengan amat serius.
Bagi anak sekecil dia, yang baru sekali saja mendengarkan Kisah Natal, ia menceritakan semua rangkaian kejadian dengan amat cermat dan teliti, hingga ia tiba pada bagian di mana Maria membaringkan Bayinya dalam palungan. Mulailah Misha bergaya. Ia membuat sendiri penutup akhir Kisah Natalnya, Katanya:
'Dan ketika Maria membaringkan Bayinya dipalungan, Bayi Yesus melihat aku. Ia bertanya apakah aku punya tempat tinggal. Aku katakan kepada-Nya bahwa aku tidak punya mama dan juga tidak punya papa, jadi aku tidak punya tempat tinggal. Kemudian Bayi Yesus mengatakan bahwa aku boleh tinggal bersama Dia. Tetapi aku katakan bahwa aku tidak bisa. Bukankah aku tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan sebagai hadiah kepada-Nya seperti yang dihadiahkan orang-orang dalam kisah itu?
Tetapi aku begitu ingin tinggal bersama-Nya, jadi aku berpikir-pikir, "Apa ya, yang aku punya yang bisa dijadikan hadiah untuk-Nya." Aku pikir, barangkali kalau aku membantu membuat-Nya merasa hangat, itu bisa jadi hadiah yang bagus.
Jadi aku bertanya kepada Yesus, "Kalau aku menghangatkan-Mu, apakah itu bisa dianggap sebagai hadiah?" Dan Yesus menjawab, "Kalau kamu menjaga dan menghangatkan Aku, itu akan menjadi hadiah terindah yang pernah diberikan siapapun pada-Ku."
Demikianlah, aku menyusup masuk dalam palungan itu. Yesus memandangku dan berkata bahwa aku boleh kok tinggal bersama-Nya untuk selamanya.'
Misha dan Yesus
Saat si kecil Misha selesai bercerita, kedua matanya telah penuh air mata yang kemudian meleleh membasahi pipinya yang mungil. Wajahnya ia tutupi dengan kedua tangannya, kepalanya ia jatuhkan ke atas meja. Seluruh tubuh dan pundaknya berguncang hebat saat ia menangis dan menangis.
Yatim piatu yang kecil ini telah menemukan seseorang yang tak akan pernah melupakan serta meninggalkannya, yaitu seseorang yang akan tinggal bersamanya dan menemaninya - untuk selamanya.
(Forward)


“ Aku sekali kali tidak akan membiarkan engkau
 dan 
Aku sekali kali tidak akan meninggalkan engkau “
(Ibrani 13 : 5 B)




The best that you can give for Jesus on "His birthday" : 
is not diamond, is not gold, is not money but is YOU....
 your heart, your faithfulness and your obedience.

(Yang terbaik yang kamu bisa berikan untuk Yesus pada hari "ulang tahun-Nya" :
bukanlah berlian, bukanlah emas dan juga bukan uang
 tetapi
 DIRIMU SENDIRI...
yaitu
  hatimu, kesetiaanmu dan ketaatanmu)

Surga membuktikan kasih-Nya dengan "meletakkan" Anak-Nya yg Tunggal ke dalam Palungan
dan kita membuktikan kasih dengan meletakkan diri kita di atas Mezbah-Nya 
sebagai persembahan yg hidup, yg kudus dan yg berkenan kepada-Nya.
Itulah "Emas, Kemenyan dan Mur" yg sesungguhnya. 
( Giyatno Pedalaman ) 
Selamat Hari Natal dan Menikmati Kasih-Nya
Tuhan Yesus Memberkati







Minggu, 15 Desember 2013

Surat terbuka untuk Eliana ( Sebuah Panggilan Kehidupan )


Tuhan Tidak Memanggil Orang Yg Mampu,
Tetapi
Tuhan Memampukan Orang-Orang Yg Dipanggil-Nya 
---------------------------------------------------------------------------------

Kita mungkin tidak lancar bicara seperti yang lain
Kita mungkin tidak memiliki pengetahuan yang lengkap seperti yang lain
Kita mungkin tidak punya kelebihan apapun seperti yang lain
Kita mungkin tidak punya pengaruh dibandingkan yang lain
Kita mungkin tidak punya penampilan menarik seperti yang lain
Kita mungkin punya kekurangan fisik dibandingkan dengan yang lain


So what?... Memangnya kenapa dengan itu semua?....

Bukankah Abraham, istrinya mandul... tapi keturunannya seperti bintang dilangit...
Bukankah Yakub pincang?... tapi dia yang menurunkan ke 12 suku Israel...
Bukankah Musa gagap?... tapi dia mengatasi Firaun dan membelah Laut Merah...
Bukankah Gideon penakut?... tapi dia menang berperang melawan musuh2nya...
Bukankah Debora seorang istri?... tapi dia juga memenangkan peperangannya...
Bukankah Elisa botak?... tapi dia membawa pengurapan ganda yang dimiliki Elia...
Bukankah Petrus hanya nelayan?... tapi pertama kali khotbah 3000 orang bertobat...
Bukankah Daud hanya gembala?... tapi dia menjadi Raja Israel yang dikenan Tuhan...

Semua pahlawan2 iman diatas ternyata adalah manusia2 biasa
Semua memiliki kekurangan dan kelemahannya masing-masing
Tapi yang membedakan mereka adalah TUHAN YANG DIDALAM MEREKA
Jika demikian apakah yang menghalangi kita untuk menjadi saksi-Nya?
Karena bukan kita...tapi Dia dan kuasa-Nya yang bekerja didalam kita...
Kelemahan kita jadi “tidak terlihat” manakala kekuatan-Nya mengalir melalui kita
Saat kita mengijinkan Roh Kudus bekerja... maka tidak ada yang mustahil...

Impossible is nothing
Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.
2 Korintus 12:9 

Tuhan tidak memanggil orang2 yang mampu, tetapi Tuhan memampukan orang2 yang dipanggil-Nya

(Tuhan Yesus Memberkati)



Jangan lihat seberapa lemahnya dirimu, 
tapi 
lihat seberapa hebatnya Tuhanmu
  

Sengaja saya kirimkan artikel yg saya dpt dari Page ...Sahabat Doa...Karena saya ingin kamu tau kebenaran Firman Tuhan yg sesungguhnya. Para Tokoh itu adalah manusia biasa yg melakukan sesuatu yg luar biasa karena ada Allah didlm mrk. Dan KAMU ........ Kamu pun akan Tuhan mampukan utk melakukan kehendak-Nya bagi generasi ini.
Musa GAGAP, Gideon PENAKUT, Yakub .... kita tau masa lalunya yg adalah PENIPU, Rahab... Wanita yg nakal tp diubahkan Tuhan dan dipakai utk maksud dan Tujuan yg Mulia, Elisa ... secara fisik dia "botak". Tapiii ..... ketika kelemahan dan kekurangan mereka ada ditangan-Nya, mereka menjadi BISA dan melakukan perkara yg besar utk Hormat dan Kemuliaan-Nya. 5 Roti dan 2 Ikan ditangan-Nya dpt mencukupi 5000 org bahkan byk yg tersisa. Ditangan-Nya ... Nebukadnezar pun tertunduk dan mengakui Kemahakuasaa-Nya, Ditangan-Nya ... Singa pun terdiam dan tdk dpt berbuat apa-apa kpd Daniel, Ditangan-Nya apipun tdk dpt menghanguskan Sadrakh, Mesakh, Abednego. Dan saya percaya apabila seorang ELIANA ENDRAWATI berada ditangan-Nya maka dia dpt melakukan perkara yg besar utk Hormat dan Kemuliaan-Nya.
O,iya satu lagi nasehat dr 'kakangmu' ..... Tetaplah berjalan bersama Tuhan bahkan ketika kamu berada dlm situasi sulit. Jadilah generasi yg ketika keluar dr mesir, kamu tetapkan langkah hingga sampai di Tanah Perjanjian,dan saat kamu melewati padang gurun yg tandus (berbicara ttg kehidupan atau keadaan yg sulit ) tetaplah percaya kepada-Nya meski kamu tdk melht kehadiran-Nya dan tdk merasakan penyertaan-Nya karena disitulah Iman dan Kesetiaanmu diuji. Dan saat kamu dpt melewati fase itu kamu akan melihat janji yg telah digenapi yaitu TANAH PERJANJIAN Tuhan.
O, iya satuuuuu lagi ........... Jangan sampai kehidupanmu seperti METEOR, dia memang berpijar dan melitasi langit dg terang dan keindahannya tapi kita tau METEOR itu terbakar ketika memasuki atmosfer bumi. Kehidupanmu sdh dimulai didalam Roh, jangan pernah akhiri didalam daging.. (Galatia 3:3) .. Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?
O iya .... jangan mewek lagi.

                                                                                               Regard and Pray

                                                                                        Symphony From Heaven

Nb :

Sekarang jangan lagi berkata : “Tuhan aku tdk mampu!” ...... Lihatlah Nick Vujicic dan apa yg Tuhan lakukan didalam hdpnya. 


Karena pd dasarnya
“Allah tdk mencari orang yg MAMPU tapi orang yg MAU dan Allah tdk mencari orang yg LUAR BIASA tapi orang yg BERSEDIA”
Dan jika Dia yg penuh Kasih dan Kuasa memanggilmu, cukup katakan ... “INI AKU”

Rabu, 11 Desember 2013

Indah Pada Waktunya

Aku minta kepada Tuhan setangkai bunga segar, 
Ia beri kaktus berduri.
Aku minta kupu-kupu, Ia beri ulat berbulu.

..... Aku sedih dan kecewa,namun kemudian kaktus itu berbunga indah sekali dan ulat itupun menjadi menjadi kupu-kupu yang cantik.
 
 Itulah jalan Tuhan, indah pada waktu-Nya. 
Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan tapi Ia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih dan terluka tapi jauh diatas segalanya Ia sedang merajut yang terbaik dalam kehidupan kita.
Yah, duri hari ini adalah bunga dihari esok.
( Tetap semangat jalani semua, dan ingat!
 Bagi orang percaya 
Keindahan adalah sesuatu yg pasti, 
semua hanyalah masalah waktu )


... Tuhan Yesus Memberkati...



 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, 
demikianlah firman TUHAN, 
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, 
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 
( Yeremia 29:11 ) 

Senin, 09 Desember 2013

" Saat orang terdekat kita tanpa sadar membuat kita kesal atau sakit hati, apakah kita masih tetap bisa mengasihi dia? 
Kasih itu terkadang menyakitkan, tetapi justru lewat rasa sakitlah kita mengerti 
bahwa
 kasih itu sabar, kasih itu mengampuni, kasih itu tidak menyembunyikan kesalahan, dan kasih itu tidak egois " 
( Presented by 'Hikmat Tuhan' ) 

Tuhan Yesus Memberkati 



Senin, 02 Desember 2013

Jika Anak Dibesarkan ...

-Jika ANAK dibesarkan dg CELAAN, Ia belajar MEMAKI.
-Jika ANAK dibesarkan dg PERMUSUHAN, Ia belajar BERKELAHI.
-Jika ANAK dibesarkan dg CEMOOHAN, Ia belajar RENDAH DIRI.
-Jika ANAK dibesarkan dg PENGHINAAN, Ia belajar MENYESALI DIRI.

...Tetapi...  
Jika ANAK dibesarkan dg TOLERANSI, Ia belajar PERCAYA DIRI.
...Dan bila dibesarkan dg KASIH SAYANG dan PERSAHABATAN, Ia belajar menemukan CINTA dalam hidupnya. 
( Dorothylaw Nolie )
Tuhan Yesus Memberkati



Jumat, 29 November 2013

Jadilah seperti AIR

Air selalu MENGALAH tetapi tidak pernah KALAH.
Air merapuhkan besi..
Mematikan api..

Jika dalam keadaan terdesak dia akan menguap untuk kemudian kembali mengembun.
Jika berhadapan dengan karang, ia akan memilih jalan memutar untuk kemudian meneruskan perjalanannya kembali menuju lautan..

Air selalu bisa menyesuaikan diri dengan sesuatu yang ditempatinya.
Air selalu tenang karena ia sadar tak ada yang bisa menghalanginya dan ia selalu berhasil di akhir perjuangannya. 
( Sumber Maya Basoeki's Blog ). 
Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 27 November 2013

...Cinta seperti kupu-kupu semakin kita kejar semakin menghindar tapi ia akan menghampiri di saat yang tidak terduga. Karena Cinta tdk mencari yg sempurna tapi yg mampu membuat dirimu sempurna...
 ( God Bless U )



Minggu, 24 November 2013

...........Don't Give Up On Anything..........

-Jangan membenci semua bunga, meskipun kita pernah tertusuk duri.
-Jangan menyerah meraih mimpi, meskipun belum satupun yang jadi kenyataan.
-Jangan hilang iman dalam berdoa, meskipun belum satupun yang terjawab.
-Jangan menyalahkan semua teman, hanya karena seorang darinya mengecewakanmu.
....Ingatlah bahwa kdg2 kesempatan baru akan muncul. Teman yang baru, kasih yang baru, hidup yang baru. Dua sisi lain dr kehidupan akan kita alami baik 'kesedihan atau kegembiraan' yg mgkn saja akan terulang kembali. Dan ketika kamu berpikir utk berhenti krn merasa lelah, percayakan semua kpd-Nya karena Dia akan membuat semua indah pada waktunya.


..Dalam hidup ini seringkali kita merasa semua pintu tertutup untuk kita.
Jika hal ini terjadi pada kita, ingatlah: Pintu yang tertutup itu belum tentu terkunci.. 
( Tuhan Yesus Memberkati )  
Di postkan kembali dr update status Halaman Symphony From Heaven


Rabu, 20 November 2013

Seberapa Dalam Kita Mengasihi Tuhan

Pada suatu hari aku bangun pagi-pagi untuk melihat matahari terbit. Ah, begitu indahnya ciptaan Tuhan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Sambil melihat semua itu, aku memuji Tuhan atas karya-Nya yang indah.
Ketika aku sedang berada di situ, tiba-tiba Tuhan menampakkan hadirat-Nya padaku.
Ia bertanya, "Apakah kau mengasihi-Ku ?"
Aku menjawab, "Tentu saja Tuhan !!!
Engkau adalah Tuhanku dan Juruselamatku !!!"
Lalu Ia bertanya, "Seandainya kau menjadi cacat, masihkah kau mengasihi-Ku ?" Aku terhenyak. Aku melihat ke bawah, ke arah tangan, kaki dan seluruh anggota tubuhku dan membayangkan betapa banyaknya hal yang tidak dapat kulakukan seandainya itu terjadi. Aku pun menjawab. "Ini akan sulit, Tuhan, tapi aku akan tetap mengasihi-Mu."
Lalu Tuhan berkata, "Jika kau menjadi buta, masihkah kau mengagumi ciptaan-Ku ?" Bagaimana aku bisa mengagumi sesuatu tanpa bisa melihatnya ?
Lalu aku pun berpikir mengenai orang-orang buta di dunia ini dan banyak di antara mereka yang masih mengasihi Tuhan dan ciptaan-Nya. Jadi aku pun menjawab, "Sulit membayangkannya, tapi aku tetap akan mengasihi-Mu."
Lalu Tuhan bertanya lagi, "Jika kau menjadi tuli, masihkah kau akan mendengarkan perkataan-Ku?"
Bagaimana aku bisa mendengarkan segalanya jika aku menjadi tuli ?
Oh, aku mengerti. Mendengarkan suara Tuhan tidak selalu harus menggunakan telinga kita, tapi juga hati kita.
Aku pun menjawab, "Ini berat, tapi aku akan tetap mendengarkan perkataan-Mu Tuhan."
Tuhan lalu bertanya, "Jika kau menjadi bisu,
masihkah kau akan memuji Nama-Ku ?"
Bagaimana aku bisa memuji tanpa bisa bersuara ? Ah, sekali lagi aku mengerti.
Tuhan menginginkan kita untuk memuji dari dasar hati kita. Tak menjadi soal seperti apa suara kita. Lagipula memuji Tuhan tidak selalu dengan lagu. Kita memuji Tuhan dengan rasa syukur dan terima kasih kita.
Jadi aku pun menjawab, "Walaupun secara fisik aku tak dapat menyanyi, aku akan tetap memuji Nama-Mu Tuhan."
Lalu Tuhan bertanya, "Apa kau betul-betul mengasihi-Ku ?"
Dengan semangat dan keyakinan yang kuat, aku menjawab dengan mantap,
"Ya Tuhan !!! Aku mengasihi-Mu karena Kau adalah satu-satunya Allah yang benar !!!"
Aku pikir aku telah menjawab dengan baik, tapi Tuhan bertanya, " Lalu mengapa kau berdosa ?"
Aku menjawab, "Karena aku hanya manusia, aku tak sempurna."
"Lalu mengapa pada waktu tak ada masalah kau menghindar dan menjauh ?
Mengapa hanya pada saat ada masalah kau berdoa ?"
Tak ada jawaban... Air mata mulai mengalir.
Tuhan melanjutkan. "Mengapa menyanyi hanya pada waktu persekutuan dan retreat ?
Mengapa mencari Aku hanya pada saat kebaktian ?
Mengapa meminta sesuatu dengan mementingkan diri sendiri saja ?
Air mata terus menetes dari pelupuk mataku.
"Mengapa kau menjadi malu karena Aku ?
Mengapa kau tidak memberitakan kabar baik ?
Mengapa kau mengandalkan manusia dan bukannya Aku ?
Mengapa menghindar pada waktu ada kesempatan untuk melayani ?
Aku mencoba untuk menjawab, tetapi tak ada jawaban yang bisa kuberikan.
"Kau diberkati dengan kehidupan.
Aku menciptakanmu tidak untuk menyia-nyiakan anugerah ini.
Aku memberkatimu dengan talenta untuk melayani-Ku, tapi kau tetap berpaling.
Aku telah meneruskan firman-Ku padamu, tapi kau tidak memiliki hikmat.
Aku telah berbicara padamu, tapi telingamu tertutup.
Aku telah menunjukkan berkat-Ku padamu, tapi matamu berpaling.
Aku telah mengirimkanmu pelayan, tapi kau duduk diam seolah mereka tidak ada.
Aku telah mendengar doa-doamu, dan telah menjawabnya."
"Apakah kau benar mengasihi-Ku ?" Aku tak dapat menjawab.
Bagaimana bisa ?
Aku merasa malu sekali. Tak ada pembelaan.
Apa yang bisa kukatakan ?
Pada saat itu, hatiku menangis, dan air mata mengalir, aku berkata,
"Ampuni aku Tuhan. Aku tak berharga menjadi anak-Mu."
Tuhan berkata, "Itu anugerah, anak-Ku."
Aku bertanya, "Lalu mengapa Kau mengampuniku ?
Mengapa Kau begitu mengasihiku ?"
Tuhan menjawab, "Karena kau adalah ciptaan-Ku.
Kau adalah anak-Ku. Aku tidak akan meninggalkanmu.
Ketika kau menangis, Aku ikut menangis bersamamu.
Ketika kau bersukacita, Aku ikut tertawa.
Ketika kau sedang susah, Aku akan memberimu semangat.
Ketika kau jatuh, Aku akan membangunkanmu kembali.
Ketika kau letih, Aku akan menggendongmu.
Aku besertamu sampai kepada kesudahan zaman, dan mengasihimu selamanya."
Tak pernah aku menangis seperti ini sebelumnya.
Mengapa aku bisa begitu dingin ?
Mengapa aku bisa melukai hati Tuhan seperti yang telah kulakukan ?
Aku bertanya lagi, "Berapa besar kasih-Mu padaku, Tuhan ?"
Dan Tuhan pun merentangkan kedua tangan-Nya, tangan yang telah dipakukan di atas kayu salib.
Aku tersungkur di kaki Kristus, Juruselamatku.
Dan untuk pertama kalinya ... aku betul-betul berdoa.  

( Dari update status FB Samuel Benny )
 -------------------------------------------------------------------------
Walk with Me when your hearts needs company,
take My hand when you feel all alone,
turn to Me when you need someone to lean on,
because I'm your true friend. 

A friend you will never ever leave you ... no matter what ... 
Tuhan Yesus Memberkati


Senin, 18 November 2013

Jesus in Gethsemane

Seseorang tidak akan pernah menjadi pribadi yang dikehendaki Bapa tanpa bersentuhan dengan kebenaran-Nya dan mengalami sendiri kebaikan-kebaikan Bapa di setiap detik hidup.
Bersentuhan dengan kebenaran untuk menjadi murid, bertumbuh menuju kedewasaan penuh sampai kepada tahap menjadi anak yang bisa dipercaya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya, adalah fase yang harus ditempuh dalam sekolah kehidupan. 

Di dalamnya pasti kita akan jumpai pula 
padang gurun yang bermakna pencobaan, 
getsemani, yaitu pergumulan jiwa untuk bertahan dalam kehendak Bapa, 
serta golgota yang adalah pertempuran menuju kemenangan akhir atas kefanaan.
Dalam semuanya, hanya ketaatan, ketundukan dan kerelaan lah yang akan membantu kita mencapai itu.


 
Selamat Bermotivasi Benar Didalam Tuhan
 Sumber Keluarga Heronimus Wirawan 
( Tuhan Yesus Memberkati )

Tiga Kelereng

Pada masa-masa susah di sebuah kota kecil Idaho , saya suka mengunjungi toko kecil di tepi jalan milik Mr Miller yang menyediakan produk segar hasil pertanian. Makanan dan uang cukup langka pada waktu itu... dan jual beli dilakukan dengan cara tukar menukar barang.
Satu hari, Mr Miller sedang mengepak kentang-kentang yang saya beli ketika tidak sengaja saya melihat seorang anak yang kecil kurus kelaparan, compang-camping tetapi bersih, nampak sedang memilih-milih kacang polong segar yang baru dipetik di keranjang. Saya membayar untuk kentang-kentang saya sambil ikut tertarik pada kacang polong tersebut. Saya adalah penjual kentang dan krim kacang. Saat menimbang kacang polong, tanpa sadari,saya ikut mendengarkan pembicaraan mereka.
"Halo Barry, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya si pemilik toko.
'Halo, Mr Miller. Saya baik, terima kasih ya. Saya cuma mengagumi kacang polong ini... tampak segar dan bagus-bagus"
"Itu memang bagus Barry. Bagaimana dengan ibu kamu? "
"Oh... dia membaik, dan nampak semakin kuat."
"Bagus. Apa ada yang bisa saya bantu? "
"Tidak, Sir. saya cuma mengagumi kacang polong ini. "
'Apakah kamu ingin beberapa untuk di bawa pulang?" kata Mr Miller.
"Tidak, Sir. Saya tidak ada uang untuk membayar. "
"Jika begitu, apa kamu punya sesuatu sebagai penukar?"
"Saya hanya punya beberapa kelereng hadiah."
"Apakah itu benar? Coba kulihat "kata Mr Miller.
"Ini .. bagus. "
"Aku bisa melihatnya. Hmm sayang warnanya biru sedang saya mencari warna merah. Apakah kamu memilikinya seperti ini di rumah? "
"Tidak persis tapi hampir sama. "
'Begini saja. Ambil saja dulu kacang polong ini, dan lain kali, kamu bawa kelereng kamu yang merah'.  kata Mr Miller kepada anak itu.
"Tentu. Terima kasih Mr Miller. "

Rabu, 13 November 2013

Biarkan Tuhan Menilaimu

... Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.
... Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.
... Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
... Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.
... Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.
... Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.
... Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.
... Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.
Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan
Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. 
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.  ( Mother Theresa ) 
 

.. Berusahalah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya 
meski hidup tak selalu baik adanya..  
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik,  karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah
(Galatia 6:9)
Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 07 November 2013

Jadilah Yg Terbaik Untuknya

Di sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak. Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah.
Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari.
"Aku tidak akan menikah lagi," kata Sherri kepada ibunya. "Tidak ada yang dapat mencintaiku seperti dia". "Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya."
Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.
Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri.

Senin, 04 November 2013

Keputusan Sang Ayah

Setelah beberapa lagu pujian seperti biasanya pada hari minggu, pembicara gereja bangkit berdiri dan perlahan-lahan berjalan menuju mimbar untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, dan mulailah dia berkhotbah. "Seorang ayah dan anaknya serta teman anaknya pergi berlayar ke samudra Pasifik", dia memulai, "ketika dengan cepat badai mendekat dan menghalangi jalan untuk kembali ke darat. Ombak sangat tinggi, sehingga meskipun sang ayah seorang pelaut berpengalaman, ia tidak dapat lagi mengendalikan perahu sehingga mereka bertiga terlempar ke lautan." Pengkotbah berhenti sejenak, dan memandang mata dua orang remaja yang mendengarkan cerita tersebut dengan penuh perhatian. Dia melanjutkan, "Dengan menggenggam tali penyelamat, sang ayah harus membuat keputusan yang sangat sulit dalam hidupnya....kepada anak yang mana akan dilemparkannya tali penyelamat itu. Dia hanya punya beberapa detik untuk membuat keputusan. Sang ayah tahu bahwa anaknya adalah seorang pengikut Kristus, dan dia juga tahu bahwa teman anaknya bukan. Pergumulan yang menyertai proses pengambilan keputusan ini tidaklah dapat dibandingkan dengan gelombang ombak yang ganas. Ketika sang ayah berteriak, "Aku mengasihi engkau, anakku!" dia melemparkan tali itu kepada teman anaknya. Pada waktu dia menarik teman anaknya itu ke sisi perahu, anaknya telah menghilang hanyut ditelan gelombang dalam kegelapan malam. Tubuhnya tidak pernah ditemukan lagi." Ketika itu, dua orang remaja yang duduk di depan, menantikan kata-kata berikut yang keluar dari mulut sang pembicara. "Sang ayah," si pembicara melanjutkan ,"tahu bahwa anaknya akan masuk dalam kekekalan dan diselamatkan oleh Yesus, dan dia tidak sanggup membayangkan jika teman anaknya melangkah dalam kekekalan tanpa Yesus. Karena itu dia mengorbankan anaknya sendiri. Betapa besar kasih Allah, sehingga Ia melakukan hal yang sama kepada kita." Sang pembicara kembali ke tempat duduknya sementara keheningan memenuhi ruangan. Beberapa saat kemudian, dua orang remaja duduk di sisi pembicara. "Cerita yang menarik," seorang remaja memulai pembicaraan dengan sopan, "tapi saya pikir tidaklah realistis bagi sang ayah untuk mengorbankan hidup anaknya hanya dengan berharap bahwa teman anaknya akan menjadi seorang pengikut Kristus." "Benar, engkau benar sekali," jawab pembicara. Sebuah senyum lebar menghiasi wajahnya dan kemudian di memandang kedua remaja tersebut dan berkata, "Tentu saja itu tidak realistis bukan ? Tapi saya ada di sini untuk memberitahu kalian bahwa cerita itu membuka mataku tentang apa yang sesungguhnya terjadi ketika Tuhan memberikan Anak-Nya untuk saya."Engkau tahu ... sayalah teman sang anak itu". 



Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, 
melainkan beroleh hidup yang kekal. 
(Yohanes 3:16)