"Labonya Siddiqui " dilahirkan sebagai anak gadis
kecil yang cantik dan menarik, semenjak kecil ia selalu suka membaca buku-buku
model dari sejumlah foto model, ia juga selalu meniru gaya gadis-gadis cantik
itu.
Labonya selalu berkata kepada ibunya suatu hari kelak, ia ingin menjadi seorang foto model juga.
Sungguh naas nasibnya Labonya, ketika berusia 8 tahun, lampu petromak yang ia pakai untuk belajar meledak, kecelakaan ini membakar sebagian wajahnya, leher serta bagian atas tubuhnya.
Walaupun nyawa Labonya dapat tertolong setelah koma berhari-hari, tetapi meninggalkan luka permanen di wajah bagian kiri bawah, leher dan tubuhnya.
Namanya juga anak anak, teman teman sekolahnya bukannya menaruh simpati padanya, malah selalu mengejeknya karena lukanya itu.
Mereka selalu memanggilnya ‘Labonya Jelek’, ‘Labonya Cacat’. Labonya bukan hanya merasa sakit karena luka bakar itu, tapi juga luka batin karena ejekan teman-temannya , karena itulah ia selalu memakai baju dengan kerah tinggi agar dapat membantu menyembunyikan bekas lukanya yang sangat parah.
Ketika menanjak dewasa, cita-cita untuk menjadi foto model masih tetap melekat kuat dalam dirinya , seolah-olah lupa akan bekas lukanya, Ia mengirimkan sejumlah fotonya hampir ke semua perusahaan fashion yang ada di London, dimana ia tinggal, karena ia begitu yakin suatu hari nanti ia bakal menjadi foto model.
Tentu ini adalah hal yang mustahil. Karena biasanya untuk menjadi foto model, harus mempunyai wajah dan tubuh yang cantik , mulus tanpa cacat. Tetapi Labonya tidak menggubris hal ini dan tetap berusaha keras , tidak patah semangat ....
Dan benar saja, ketika usianya 21 tahun, perusahaan fashion raksasa NEXT yang telah mempunyai 700 toko itu, tertarik untuk menjadikannya sebagai model mereka ...
Labonya selalu berkata kepada ibunya suatu hari kelak, ia ingin menjadi seorang foto model juga.
Sungguh naas nasibnya Labonya, ketika berusia 8 tahun, lampu petromak yang ia pakai untuk belajar meledak, kecelakaan ini membakar sebagian wajahnya, leher serta bagian atas tubuhnya.
Walaupun nyawa Labonya dapat tertolong setelah koma berhari-hari, tetapi meninggalkan luka permanen di wajah bagian kiri bawah, leher dan tubuhnya.
Namanya juga anak anak, teman teman sekolahnya bukannya menaruh simpati padanya, malah selalu mengejeknya karena lukanya itu.
Mereka selalu memanggilnya ‘Labonya Jelek’, ‘Labonya Cacat’. Labonya bukan hanya merasa sakit karena luka bakar itu, tapi juga luka batin karena ejekan teman-temannya , karena itulah ia selalu memakai baju dengan kerah tinggi agar dapat membantu menyembunyikan bekas lukanya yang sangat parah.
Ketika menanjak dewasa, cita-cita untuk menjadi foto model masih tetap melekat kuat dalam dirinya , seolah-olah lupa akan bekas lukanya, Ia mengirimkan sejumlah fotonya hampir ke semua perusahaan fashion yang ada di London, dimana ia tinggal, karena ia begitu yakin suatu hari nanti ia bakal menjadi foto model.
Tentu ini adalah hal yang mustahil. Karena biasanya untuk menjadi foto model, harus mempunyai wajah dan tubuh yang cantik , mulus tanpa cacat. Tetapi Labonya tidak menggubris hal ini dan tetap berusaha keras , tidak patah semangat ....
Dan benar saja, ketika usianya 21 tahun, perusahaan fashion raksasa NEXT yang telah mempunyai 700 toko itu, tertarik untuk menjadikannya sebagai model mereka ...
Pihak NEXT mengatakan hati mereka cukup tergetar melihat
kondisi Labonya, walaupun meninggalkan cacat luka,ia mempunyai semangat dan
keberanian untuk menjadi foto model. Di samping kekurangannya tersebut , mereka
melihat Labonya mempunyai wajah yang cantik, menarik dan ceria.
Ini tentu sangat menyenangkan Labonya karena cita-citanya akhirnya tercapai juga, Foto Labonya dengan pakaian cantik yang berukuran raksasa dipajang di sepanjang jalan pada pembukan toko NEXT di kota Burnley,Inggris
Banyak yang memuji foto Labonya, mereka berkata bahwa cacat sebagian wajahnya tidak mengganggu kecantikannya ,justru karena adanya cacat itu, lebih menarik perhatian banyak orang untuk datang ke tokonya.
Foto Labonya Siddiqui kemudian juga mengisi di beberapa majalah fashion Inggris ...
Ini tentu sangat menyenangkan Labonya karena cita-citanya akhirnya tercapai juga, Foto Labonya dengan pakaian cantik yang berukuran raksasa dipajang di sepanjang jalan pada pembukan toko NEXT di kota Burnley,Inggris
Banyak yang memuji foto Labonya, mereka berkata bahwa cacat sebagian wajahnya tidak mengganggu kecantikannya ,justru karena adanya cacat itu, lebih menarik perhatian banyak orang untuk datang ke tokonya.
Foto Labonya Siddiqui kemudian juga mengisi di beberapa majalah fashion Inggris ...
Disana ia memberikan sejumlah pernyataan bahwa ia berharap
perjuangan hidupnya dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang mungkin bernasib
sama dengannya atau siapapun yang tengah memperjuangkan mimpi mereka.
(Forward)
-------------------------------------------------------------------------------
Sebuah kisah yang luar biasa yang menginspirasi dan menjadi
pelajaran yang sangat berharga bagi kita agar sama seperti Labonya Siddiqui, kita
tidak menyerah dalam memperjuangkan mimpi-mimpi kita.
Kecelakaan yang dialaminya saat usia 8 tahun seolah
menenggelamkan dan menghancurkan impiannya untuk menjadi Foto Model, karena
kecantikan yang menjadi satu-satunya ‘modal’ telah hilang.
Tapi dia tidak menyerah dan akhirnya ada orang yang melihat
bahwa meski memiliki kekurangan tapi terdapat kecantikan didalam dirinya.
Semangat, keberanian dan tidak mengenal kata menyerah itulah
yang memberi nilai lebih dalam dirinya yang membuat dia dapat merealisasikan
impiannya untuk menjadi Foto Model meski syarat untuk itu tidak dimilikinya.
Apa yang dialami Labonya Siddiqui merupakan suatu yang
mustahil, tapi satu hal yang kita tahu ...
“Selalu ada ruang bagi keajaiban manakala dia berjumpa dengan
kemustahilan.
Meraih bintang merupakan sesuatu yang mudah meski harus
terbang dengan sayap patah” (Symphony From Heaven)
Sayap Labonya Siddiqui patah saat kecelakaan itu tapi dia
dapat meraih bintang karena keajaiban ada bersamanya.
... Yah, Miracles is still there ( Keajaiban Masih Ada
).
---------------------------------------------------------------------------------
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
.... (Matius 24:13)
Hanya mereka yang bertahan sampai kesudahannyalah yang akan
dapat merealisasikan mimpi-mimpinya.
Hanya mereka yang bertahan sampai garis akhirlah yang akan
menemukan tujuan-tujuannya.
Hanya mereka yang menyelesaikan pertarungan yang akan bisa
menikmati indahnya menjadi seorang pemenang.
Hanya mereka yang memelihara harapan yang akan melihat
impian-impian.
---------------------------------------------------------------------------------
Harapan itu seperti lilin kecil,
yang memberimu kekuatan
untuk tetap melangkah
meski jalanan terjal membisikkan kata menyerah
(Cerita Inspirasi)