Blogger Widgets Symphony From Heaven: Oktober 2014

Selasa, 21 Oktober 2014

Manifestasi Cinta

Jika Ia adalah manifestasi dari CINTA,
Ia tidak menyiksa namun penuh pengertian....
Ia tidak memaksa namun penuh kelembutan.....
Ia tidak datang dengan kata-kata, namun menghampiri dengan hati.....

Ia tidak datang karena permintaan, namun senantiasa hadir karena ketulusan.....
Ia tidak hadir karena kekayaan, namun hadir karena pengorbanan & kesetiaan..... 
Maka ....
hargailah Ia yang tulus mencintaimu dan mau menerima sebagaimana adanya dirimu. ( Dari page Symphony From Heaven )


Ketika cinta dibangun diatas dasar 'standart surga' maka, 
manifestasi dan keindahan cinta akan mengalir dengan sendirinya.
(Giyatno Pedalaman)
 Tuhan Yesus Memberkati

Sabtu, 11 Oktober 2014

Aku Jatuh Cinta?

Aku menikmati perjalanan menuju rumahku di dalam bus yang sedang melaju.
Sampai tiba-tiba aku teringat seseorang dan hal itu membuat perasaanku menjadi tidak nyaman.
Aku berkali-kali menghembuskan nafasku, berharap perasaan ini segera berlalu dari dalam hatiku.
Ku sandarkan kepalaku di kursi dudukku dan memejamkan mataku, beberapa detik kemudian... dan astaga bayangannya datang kembali.
Ku buka mataku dan bertanya pada diriku sendiri.
Apakah aku jatuh cinta?
Aishh... mendengar pertanyaannya saja aku sudah merinding dan... takut.
Lalu aku bertanya pada Bapa, Sumber segala jawaban.
”Bapa, apa yang terjadi denganku? aku takut jika hal itu benar“
Bapa menjawabku dengan lembut. “Nak, setiap hal yang terjadi dalam hidupmu berada dalam kuasa-Ku, bahkan di saat hatimu bertemu dengan hatinya. Aku membuat segala sesuatu indah tanpa kesalahan. Tidak ada yang perlu kau takuti atau tutupi dari-Ku“
Aku bertanya kembali.
“Jadi jika aku jatuh cinta, tidak salah?“
Jawab-Nya padaku :
“Jatuh cinta bukan kesalahan Nak, menyukai seseorang juga bukan kesalahan.
Selama hatimu tetap tertuju padaKu maka kau pasti akan melihat tuntunan-Ku agar kau dapat mengendalikan perasaanmu dan meresponnya dengan benar, sampai waktunya nanti Aku menyatukanmu dengan pria yang sudah Ku-tetapkan”
Lalu aku bertanya lagi :
”Jadi apakah ini waktu yang tepat bagiku untuk memiliki pasangan?”

Bapa membawaku kepada pengertian bahwa saat ini Ia sedang mempersiapkan seorang pria yang terbaik, yang sepadan denganku, yang sudah Ia tetapkan dari semula.
Bapa sedang menempa dia dalam karakternya bukan menjadi seorang yang sempurna tetapi seorang pria yang mau mengambil tanggung jawab dan menghidupi tujuan hidupnya,
pria yang mencintai Tuhan melebihi cintanya padaku,
pria yang akan menjagaku dari hawa nafsunya sendiri,
pria yang tetap mengasihiku walau di tengah konflik dan masa yang berat,
pria yang meletakkan Kristus sebagai Kepala dalam kehidupannya dan mencari kehendak Tuhan sebelum memutuskan suatu perkara.
Sampai waktunya nanti dia akan memintaku langsung dari Bapa untuk menjadi penolong keduanya setelah Bapa, dan mengajakku berjalan bersama untuk menggenapi panggilan muliaNya.
Dan di waktu yang sama, Bapa pun sedang menempa hidupku untuk menjadi seorang wanita yang berfungsi melalui kepekaannya, dan kuat karena mengandalkanNya,
wanita yang mengasihi Tuhan lebih daripada apapun,
wanita yang tahu bagaimana mengatur dirinya sendiri sebelum ia mengatur rumah tangganya,
wanita yang dapat menjaga kesucian dan kekudusannya ,
wanita yang perkataannya membangun, tepat waktu dan manis didengar,
wanita yang tunduk dan taat pada otoritasnya,
wanita yang cantik karena memiliki hati yang lemah lembut dan bersedia diajar.
Lalu satu pertanyaan terakhirku kepada Bapa :
"Bapa, lalu kapan Kau akan mempertemukan aku dengannya?“
Bapa tersenyum lembut sambil berkata, ”setelah kau menyelesaikan tanggung jawab dan mengalami arti kasih di masa singlemu. Saat itulah Aku akan membawamu masuk ke dalam level-level kehidupan selanjutnya untuk mengalami arti kasih di setiap masa dalam hidupmu“
Yah aku percaya Bapa sedang bekerja, tangan-Nya terus merenda suatu karya yang mulia, sebuah cerita cinta yang dimulai dari hati yang murni dan mengasihi Dia, yang ditulis oleh Sutradara yang terhebat.
Akh, akhirnya bus yang ku tumpangi sudah berhenti di halte tujuanku.
Perjalanan yang luar biasa malam ini karena aku belajar sesuatu yang baru lagi.
Terima kasih Bapa, aku tahu aku tidak perlu takut untuk mengakuinya.
Yah, aku mengatakannya padamu Bapa, putrimu telah jatuh cinta.
Tetapi perasaan ini aku serahkan padamu, supaya Kau mendaur ulang kembali menjadi kasih yang tidak egois dan tetap murni sampai hatiku berhenti pada pria yang tepat, yang Kau tetapkan dari semula.
(  Hikmat Tuhan )

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika Yesus ingin Anda menikah, Ia akan memfasilitasi perjumpaan itu. 
Anda tidak perlu takut akan apa pun kecuali Anda menghalangi jalan-Nya 
dan mencoba "menulis naskahmu" dan bukannya mengikuti-Nya. 
Yesus yang paling memperhatikanmu dalam hati.
(Forward)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus 
(Filipi 4:19)
 Bahkan ketika engkau MEMERLUKAN Pasangan Hidup .... Allah akan menyediakannya bagimu, yang terbaik dan terindah.
- Giyatno Pedalaman - 

(Tuhan Yesus Memberkati)
 

 

Kamis, 02 Oktober 2014

Wawancara Dengan Tuhan

Aku bermimpi melakukan wawancara dengan Tuhan.

"Masuklah," kata Tuhan. "Jadi, Anda ingin melakukan wawancara dengan Saya?"

"Jika Anda punya waktu," jawabku.

Tuhan tersenyum dan berkata, "Waktu Saya adalah kekal. Ini cukup untuk melakukan apapun. Pertanyaan apa yang ada di pikiran Anda yang ingin ditanyakan pada Saya?"

Aku bertanya, "Hal apa yang paling mengejutkan Anda yang Anda temukan pada manusia?"
Tuhan berpikir sebentar dan kemudian menjawab, "Mereka bosan menjadi anak-anak dan buru-buru ingin bertumbuh dewasa, dan kemudian ingin kembali menjadi anak-anak.

Bahwa mereka mengorbankan kesehatan mereka demi menghasilkan uang dan kemudian menggunakan uang itu untuk memulihkan kesehatan mereka kembali.

Mereka begitu cemas tentang masa depan, tapi mereka lupa untuk hidup di saat ini, akhirnya mereka tidak hidup di masa kini maupun di masa depan.

Mereka hidup seolah-olah mereka tidak akan pernah mati, dan akhirnya mereka mati seperti mereka tidak pernah hidup."

Tuhan menaruh tangan saya di atas tangannya dan kami terdiam sebentar. Kemudian aku bertanya,

"Sebagai orangtua, pelajaran hidup seperti apa yang Anda ingin agar anak-anak Anda pelajari?"
Tuhan menjawabnya sambil tersenyum, 
"Belajar bahwa mereka tidak bisa membuat orang lain mencintai mereka. Yang mereka bisa lakukan hanyalah membiarkan diri mereka dicintai.

Untuk belajar bahwa tidak baik membandingkan diri mereka dengan orang lain. Setiap orang akan di hakimi atas tindakannya masing-masing, bukan berdasarkan perbandingan antara satu sama lain.

Belajar bahwa orang kaya bukanlah mereka yang memiliki banyak hal, namun mereka yang memiliki kebutuhan paling sedikit.

Mereka juga harus belajar hanya membutuhkan beberapa detik untuk melukai orang yang kita cintai, dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan mereka.

Belajar untuk memaafkan dengan menerapkan pengampunan. 
Belajar bahwa ada orang yang sangat mencintai dirinya, namun orang itu tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkan atau menunjukkan perasaannya itu.

Belajar bahwa uang bisa membeli segalanya kecuali kebahagiaan.
Belajar bahwa dua orang dapat melihat satu hal yang sama namun memiliki dua pendapat yang jauh berbeda.

Belajar bahwa teman sejati adalah seseorang yang tahu segala sesuatu tentang hidupnya… namun tetap mengasihinya."

Saya duduk disana sambil menikmati kunjungan saya di rumah Tuhan itu.

Lalu saya mengakhirnya dengan berterima kasih atas waktu-Nya dan atas semua yang telah Ia lakukan untuk saya dan keluarga saya.

Dia menjawab, "Tentu. Kapan saja, 24 jam saya ada disini. Yang Anda harus lakukan hanyalah bertanya pada saya dan saya akan menjawabnya."  
(Sumber : Inspirationalstories.com) 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, 
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah 
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur 
( Filipi 4 : 6 )
... Tuhan Yesus Memberkati ...