Pada masa-masa susah di sebuah kota kecil Idaho , saya suka mengunjungi toko kecil di tepi jalan milik Mr Miller yang menyediakan produk segar hasil pertanian. Makanan dan uang cukup langka pada waktu itu... dan jual beli dilakukan dengan cara tukar menukar barang.
Satu hari, Mr Miller sedang mengepak kentang-kentang yang saya beli ketika tidak sengaja saya melihat seorang anak yang kecil kurus kelaparan, compang-camping tetapi bersih, nampak sedang memilih-milih kacang polong segar yang baru dipetik di keranjang. Saya membayar untuk kentang-kentang saya sambil ikut tertarik pada kacang polong tersebut. Saya adalah penjual kentang dan krim kacang. Saat menimbang kacang polong, tanpa sadari,saya ikut mendengarkan pembicaraan mereka.
"Halo Barry, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya si pemilik toko.
'Halo, Mr Miller. Saya baik, terima kasih ya. Saya cuma mengagumi kacang polong ini... tampak segar dan bagus-bagus"
"Itu memang bagus Barry. Bagaimana dengan ibu kamu? "
"Oh... dia membaik, dan nampak semakin kuat."
"Bagus. Apa ada yang bisa saya bantu? "
"Tidak, Sir. saya cuma mengagumi kacang polong ini. "
'Apakah kamu ingin beberapa untuk di bawa pulang?" kata Mr Miller.
"Tidak, Sir. Saya tidak ada uang untuk membayar. "
"Jika begitu, apa kamu punya sesuatu sebagai penukar?"
"Saya hanya punya beberapa kelereng hadiah."
"Apakah itu benar? Coba kulihat "kata Mr Miller.
"Ini .. bagus. "
"Aku bisa melihatnya. Hmm sayang warnanya biru sedang saya mencari warna merah. Apakah kamu memilikinya seperti ini di rumah? "
"Tidak persis tapi hampir sama. "
'Begini saja. Ambil saja dulu kacang polong ini, dan lain kali, kamu bawa kelereng kamu yang merah'. kata Mr Miller kepada anak itu.
"Tentu. Terima kasih Mr Miller. "